BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam era globalisasi sekarang yang
melanda dunia khususnya negara Indonesia
akhir-akhir ini sangat berpengaruh pada semua bidang perekonomian yang ada di Indonesia . Untuk itu perlu penanganan
yang serius. Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian adalah Sumber
Daya Manusia (SDM). Manusia merupakan salah satu faktor tenaga kerja yang dapat
tumbuh berkembang dengan baik, oleh sebab itu dibutuhkan suatu motivasi untuk
mendorong dan mengarahkan agar karyawan dapat bekerja dengan baik (Handoko,
2000: 24).
Memotivasi karyawan berarti memberi dorongan
pada karyawan, sehingga mereka mau bekerja dengan semangat dan bekerja dengan baik.
Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah perilaku (kerja untuk
mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku ( seberapa kuat usaha individu dalam
bekerja). Hal ini merupakan tugas pemimpin yang seharusnya mampu memberikan
motivasi terhadap karyawannya, sehingga tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan dapat tercapai dengan baik (Hasibuan, 2002: 9).
Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan
pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal
perusahaan. Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan individu
untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu
termotivasi, mereka akan membuat pilihan positif untuk melakukan sesuatu,
karena dapat memuaskan keinginan mereka.
Pada dasarnya motivasi dapat memacu
karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Sumber
motivasi ada tiga faktor, yaitu: (1) kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis
pekerjaan dan (3) apakah mereka merasa
bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Disamping itu
terdapat beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan,
yaitu: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif,
lingkungan kerja yang menyenangkan penghargaan atas prestasi kerja dan
perlakuan yang adil dari manajemen (Rivai, 2006: 456).
Untuk mencapai
kesuksesan, pemimpin puncak (top manager) di KUD Gondanglegi Kabupaten
Malang, tidak lepas dari jasa orang lain, orang lain itu adalah para karyawan.
Prestasi bawahan terutama disebabkan oleh dua hal yaitu kemampuan dan daya
dorong. Kemampuan seseorang ditentukan oleh kualifikasi yang dimilikinya antara
lain oleh pendidikannya, dan pengalaman, sedangkan daya dorong dipengaruhi oleh
suatu yang ada pada diri seseorang dan hal lain diluar dirinya.
Daya dorong pada
seseorang atau biasa disebut dengan motivasi yang ada diluar diri
seorang karyawan di timbulkan pimpinan agar hal-hal diluar seseorang karyawan
dapat mempengaruhinya. Pimpinan harus memiliki berbagai sarana atau alat yang
sesuai, untuk menciptakan motivasi terhadap karyawan. Dengan adanya hubungan
antara atasan dan bawahan yang baik, maka dapat menimbulkan daya dorong yang
menyebabkan bawahan (karyawan) bertindak. - Contoh Skripsi Ekonomi SDM
Sejarah
menunjukkan bahwa daya dorong itu berbeda dari masa ke masa. Dengan kata lain teori motivasi itu berlaku umum tidak akan
pernah ada. Mula-mula pemimpin menganggap bahwa daya dorong itu adalah sesuatu
yang sulit dikerjakan, pada akhirnya ternyata bukan demikian.
Motivasi apa yang
harus dipakai oleh seorang pemimpin agar karyawan mau bekerja secara produktif
untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditentukan. Motivasi sangat penting
bagi sebuah perusahaan karena motivasi merupakan hal yang menyebabkan,
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya lebih giat bekerja untuk
mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting ketika seorang pemimpin
membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk di kerjakan dengan baik dan
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Bass dalam bukunya Bernardine R dkk (2005:
4) menyatakan bahwa ada tiga cara dasar untuk menjadi pemimpin.
- Beberapa pembawahan kepribadian memungkinkan seseorang secara alami
mencapai peran kepemimpinan.
- Suatu krisis atau kejadian yang penting menyebabkan seseorang muncul
untuk menghadapinya, yang menampilkan kualitas-kualitas kepemimpinan yang
luar biasa pada seorang.
- Orang dapat memilih untuk menjadi pemimpin. Seseorang dapat
mempelajari ketrampilan-ketrampilan kepemimpinan.
Revan (1976) dalam
bukunya Bernardine R dkk (2005: 5) mendefinisikan pemimpin sebagai ”seseorang
yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam
kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dari posisi tersebut dan
mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahakan diri serta
mencapi tujuannya”.
Sedangkan Drucker
(1996) dalam bukunya Bernardine R dkk (2005: 5) mengemukakan ada empat hal sederhana yang kita ketahui tentang
pemimpin.
- Satu-satunya definisi tentang pemimpin ialah seseorang yang mempunyai
pengikut. Beberapa orang adalah pemikir, yang lain merupakan nabi. Kedua
peran itu penting dan sangat dibutuhkan. Tetapi tanpa pengikut, tidak akan
ada pemimpin.
- Seorang pemimpin yang efektif bukanlah seseorang yang disayangi atau
dikagumi. Dia adalah seorang yang pengikutnya berbuat yang benar.
- Pemimpin-pemimpin terlihat dengan jelas. Oleh karena itu mereka dapat
memberikan contoh kepada orang lain.
- Kepemimpinan bukanlah pangkat, hak istimewa, gelar, atau uang.
Kepemimpinan adalah tanggungjawab.
Seorang pemimpin yang berperilaku etis, yang
mampu memberikan visi yang kuat tentang masa depan, akan mendapatkan respek dan
kepercayaan dari kelompoknya, dan
organisasi masyarakat (Bernardine R dkk, 2005: 3-4).
Perusahan bukan saja mengharapkan
karyawan mampu, cakap dan terampil, tetapi terpenting mereka mau bekerja giat
dan berkeinginan untuk mencapai hasil yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan
karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau giat bekerja.
Koperasi Unit Desa (KUD) Gondanglegi merupakan
sebuah koperasi agribisnis yang berbasis agri, yaitu pertanian dan peternakan
(usaha inti : susu sapi perah) yang ditunjang dengan kegiatan perdagangan dan
simpan pinjam. Unit usaha susu merupakan unit usaha yang sangat
diperioritaskan. Kualitas susu segar yang diproduksi oleh unit usaha susu
mendapat perhatian penting dari PT Nestle Indonesia. Semua ini juga berkat para
karyawan yang turut membantu.
Ada beberapa
kelebihan yang dimiliki oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Gondanglegi yaitu
pertama, memiliki sosialisasi tinggi sehingga hubungan antara karyawan dan
pimpinan memiliki hubungan yang harmonis dan kerja sama yang tinggi, kedua,
memiliki nilai religi yang tinggi yang jarang dimiliki oleh karyawan
perusahaan-perusahaan lain, sehingga karyawan tersebut secara otomatis akan
terdorong untuk bekerja lebih giat, dan lebih bersemangat dalam bekerja untuk
mencapai tujuan yang diinginkan KUD tersebut.
Oleh sebab itu, perlu adanya peran seorang
pemimpin untuk memberikan motivasi atau dorongan kepeda karyawan agar mereka
bekerja lebih giat, dan lebih bersemangat dalam bekerja untuk mencapai tujuan
yang diinginkan Koperasi Unit Desa (KUD) Gondanglegi tersebut.
Seorang pimpinan
yang baik dituntut untuk menanamkan motivasi yang ada didirinya sendiri, tetapi
juga mampu menumbuhkan motivasi pada karyawannya. Pemberian motivasi ini
merupakan salah satu tanggung jawab dari pimpinan untuk meningkatkan hasil
kerja karyawannya, sehingga tujuan yang diinginkan KUD cepat terselesaikan
dengan baik.
Dari uraian
diatas, penulis memandang begitu pentingnya peran seorang pemimpin. Maka dari
uraian diatas peneliti tertarik untuk memilih judul ”Analisis Implementasi Peran Kepemimpinan Top Manager sebagai
Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan dalam Perspektif Teori Kebutuhan
Maslow pada Koperasi Unit Desa (KUD)
Gondanglegi Kabupaten Malang”
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka dapatlah dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana implementasi peran kepemimpinan top
manager sebagai upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan pada Koperasi
Unit Desa (KUD) Gondanglegi Kabupaten Malang?
Pada
tingkatan apa dalam perspektif teori hierarki kebutuhan Maslow implementasi
peran kepemimpinan yang dilakukan oleh top manager sebagai upaya
meningkatkan motivasi kerja karyawan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Gondanglegi
Kabupaten Malang?Selengkapnya terkait CONTOH SKRIPSI EKONOMI SDM JUDUL ANALISIS IMPLEMENTASI PERAN KEPEMIMPINAN TOP MANAGER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG Dari BAB I Hingga BAB 5 Penutup Termasuk Daftar Pustaka Silahkan cek di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar