Kali ini saya kembali akan memposting Skripsi Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi Pemulyaan Pendidikan Perempuan Menuju Masyarakat Modern (Studi Kasus di KAMMI Daerah Malang
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitian
Allah
SWT menciptakan manusia (laki-laki maupun perempuan) dari zat yang sama, namun
keduanya mempunyai stereotipe yang berbeda, baik dari sudut pandang
fisik, psikologis, dan sosial, perempuan berbeda dengan laki-laki. Namun,
perbedaan ini bukan berarti mereka (perempuan) harus termarjinalkan dan
dieksploitasi dalam mengembangkan pribadinya. Mereka juga punya hak dalam
memperjuangkan eksistensinya dan juga membangun realita hidupnya.[1]
Dalam
hal kemanusiaan, Islam memandang perempuan sama persis dengan laki-laki, ia
juga ahli beragama dan beribadah.[2] Mereka akan sama-sama
masuk surga jika berbuat baik dan mendapat siksa jika berbuat jahat. Allah SWT.
telah berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan
yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang
tetao dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memlihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar”. (Q.S. Al Ahzab: 35)[3]
Perempuan
memang merupakan mahluk yang mempunyai ciri yang khas tersendiri, lemah lembut,
penuh kasih sayang, keindahan, memelihara, juga perasaannya yang halus. Namun
sayang, dari perbedaan inilah yang menyebabkan kaum perempuan sering tidak
mendapatkan ketidakadilan di berbagai bidang dan bahkan perlakuan kejam. Ketidakadilan dalam
mendapatkan akses dan pemanfaatan ekonomi, sosial, politik serta yang lain,
masih menjadi problem yang dihadapi masyarakat perempuan.
Munculnya berbagai jenis kekerasan terhadap perempuan
seperti perdagangan (anak) perempuan (trafficking), diskriminasi upah
buruh perempuan, penipuan dengan modus pengiriman TKW, eksploitasi perempuan,
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) termasuk martipal rape,
kekerasan seksual, aborsi, infeksi menular seksual (IMS) hingga dampak nyata
yang harus dihadapi perempuan karena kemiskinannya.[4]
Di sisi lain, kalu kita membicarakan
ketertindasan, maka kaum perempuan menepatkan urutan teratas[5]. Penderitaannya semakin
bertambah bila kebetulan ia golongan minoritas atau kelas miskin. Ia selalu
dijadikan kambing hitam dari semua persoalan di dunia ini. Ia tertindas
di tengah-tengah komunitas yang relegius sebagaimana ia pun tertindas di
tengah-tengah komunitas yang “progresif”. Ia ditindas atas nama Tuhan,
dieksploitasi atas nama kesempatan dan popularitas. Perempuan adalah makhluk
asing di dunia laki-laki.
Harus
diakui, bahwa permasalahan yang menimpa kaum perempuan terjadi akibat adanya
ketidak seimbangan relasi antara laki-laki dan perempuan. dan sampai sekarang
masih menjadi momok yang mengerikan. Permasalahan ini harus dipikirkan oleh
semua pihak dengan segala kapasitasnya sebagai problem sosial, bukan sekedar
masalah seksual pelengkap atau sesuatu yang menyenangkan – seperti yang banyak
dipikirkan oleh kaum lelaki.[6]
Fenomena
di atas menggugah banyak kalangan untuk ikut terlibat secara aktif guna memberdayakan
perempuan. Berbagai upaya pembangunan pemberdayaan perempuan yang dilakukan
untuk menunjang dan mepercepat tercapainya kualitas hidup dan mitra kesejajaran
laki-laki dan perempuan, diharapkan mampu menciptakan bingkai relasi sosial
yang dapat mewujudkan relasi yang bersetara dan berkeadilan. Sehingga perempuan
memiliki posisi tawar (bargaining position) yang bagus dalam
berbagai aspek kehidupan social, budaya, politik dan ekonomi yang telah membuat
perempuan terjebak dalam stereotipe, subordinasi, marjinalisasi, beban ganda
dan kekerasan dan akan jauh dari eksploitasi yang selama ini sering terjadi.
Salah
satu upaya pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan
dan latihan bagi kaum perempuan yang bergerak dalam seluruh bidang atau sektor.
Tujuannya adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia perempuan yang
mempunyai kemampuan dan kemandirian, dengan bekal kepribadian, memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Sehingga dapat terwujud kepekaan dan kepedulian perempuan dari seluruh
masyarakat, penentu kebijakan, pengambil keputusan, perencana dan penegak hukum
serta pendukung kemajuan dan kemandirian perempuan.
Permasalahan
di atas mendapat perhatian dari beberapa kalangan. Misalnya KAMMI. Sebagai
sebuah organisasi kader, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
merupakan organisasi dalam lingkup masyarakat yang erat kaitannya dan paling
berpeluang dalam menyentuh kehidupan perempuan sampai tingkat grass-root.
KAMMI tidak bisa lepas tangan melihat berbagai problem yang dihadapi perempuan
bangsanya. Banyaknya anggota (kader) perempuan, merupakan modal besar bagi KAMMI
dalam bergerak dan berkiprah dari atas ke tingkatan bawah melalui beberapa
koordinasi menghadapi konteks (perubahan) zamannya.
Terkait dengan masalah
pemberdayaan pendidikan perempuan tersebut, maka perlu untuk dikaji peran serta
dan andil KAMMI dalam pemberdayaan perempuan. Mengingat organisasi yang berbasis mahasiswa Muslin ini adalah suatu komunitas
intelektual (akademis) yang semestinya memiliki kepekaan sosial tinggi. Paling
tidak inilah yang menjadi alasan mengapa peneliti memilih KAMMI sebagai objek penelitian
ini.
Dari
paparan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengkaji dan melakukan penelitian tentang pemberdayaan pendidikan
perempuan di organisasi KAMMI daerah Malang.
Selain itu juga, penulis ingin mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan KAMMI
daerah Malang dalam memberdayakan pendidikan perempuan. Adapun judul yang penulis ambil dalam
penelitian ini adalah: Pemulyaan Pendidikan Perempuan Menuju Masyarakat
Modern (Studi Kasus di KAMMI Daerah Malang).
B.
Rumusan Masalah
Mengingat
pentingnya suatu batasan masalah dalam melakukan penelitian, maka di bawah ini
penulis merumuskan beberapa masalah sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian
yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana paradigma KAMMI daerah Malang tentang
pemberdayaan pendidikan perempuan menuju masyarakat modern?
2. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan KAMMI daerah Malang
dalam memberdayakan pendidikan perempuan?
3. Bagaimanakah Problematika yang dihadapi KAMMI dalam
memberdayakan pendidikan perempuan?
Selengkapnya terkait Skripsi Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi Pemulyaan Pendidikan Perempuan Menuju Masyarakat Modern (Studi Kasus di KAMMI Daerah Malang Dari Mulai BAB 1 Hingga BAB 5 Penutup Silahkan miliki di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar