BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah - Conoh Skripsi Akuntansi
Konservatisma merupakan sikap dalam menghadapi ketidakpastian atau keputusan atas dasar munculan (outcome) yang terjelek dari ketidakpastian tersebut. Konservatisma dapat diartikan berjaga-jaga akan kondisi terburuk yang akan terjadi dengan melakukan tindakan dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan kondisi terburuk tersebut.
Kalau akuntansi menganut konsep dasar konservatisma dalam meyikapi ketidakpastian, maka penyusun standar yang ada akan menentukan pilihan perlakuan atau prinsip akuntansi yang didasarkan pada munculan (keadaan, harapan, kejadian, atau hasil) yang dianggap kurang menguntungkan.
Jadi, konservatisma dalam akuntansi dapat diterapkan berupa metoda ataupun estimasi di dalam laporan keuangan. Karena prinsip konservatisma lebih condong ke arti berjaga-jaga maka biaya atau rugi yang terjadi pasti diakui lebih dahulu dibandingkan keuntungan atau pendapatan di masa yang akan datang (walau kemungkinan pendapatan ataupun keuntungan ini ada di tingkat “probable”), hal ini akan berakibat pada menurunnya laba dan asset perusahaan.
Konservatisma merupakan kaidah penting dalam laporan keuangan Meskipun prinsip konservatisma telah diakui sebagai dasar utama dari pelaporan keuangan. Konservatisma adalah reaksi yang hati-hati (prudent reaction) dalam menghadapi ketidakpastian yang melekat pada perusahaan untuk mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko yang inherent dalam lingkungan bisnis sudah cukup di pertimbangkan. Konservatisma merupakan praktik akuntansi dengan mengurangi laba dan menurunkan nilai aktiva bersih ketika menghadapi bad news akan tetapi tidak meningkatkan laba dan menaikkan nilai aktiva bersih ketika menghadapi good news.
Definisi konservatisma yang lebih deskriptif adalah memilih prinsip akuntansi yang mengarah pada minimalisasi laba kumulatif yang di laporkan yaitu mengakui pendapatan lebih lambat, mengakui biaya lebih cepat, menilai asset dengan nilai terendah, dan menilai kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi.
"CONTOH SKRIPSI AKUNTANSI PENGARUH KONSERVATISMA AKUNTANSI TERHADAP SENGKETA PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)"
Konservatisma sebagai kecenderungan akuntan untuk menggunakan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk mengakui kabar baik sebagai keuntungan dibanding kabar buruk sebagai kerugian. Kritik terhadap konservatisma menyatakan bahwa pada prinsip ini memang akan menyebabkan laba dan asset menjadi rendah, namun akhimya akan membuat laba dan asset menjadi tinggi
dimasa datang, dengan kata lain laba dan asset menjadi tidak konservatif dimasa datang.
Pendukung konservatisma menyatakan bahwa koservatisma menyajikan laba dan asset dengan prinsip menunda pengakuan keuntungan dan secepatnya mengakui adanya kerugian. Prinsip ini memang akan menyebabkan laba dan asset perioda berjalan menjadi lebih rendah. Bila terjadi kenaikkan laba dan asset di masa datang. Akibat penerapan prinsip ini, hal tersebut disebabkan oleh
keuntungan yang semula ditunda pengakuannya, telah diakui oleh perusahaan karena dipastikan akan terealisasi. Jadi, bukan berarti peningkatan laba dan asset dimasa datang merupakan cerminan tidak konservatifnya perusahaan.
SELENGKAPNYA TERKAIT CONTOH SKRIPSI AKUNTANSI PENGARUH KONSERVATISMA AKUNTANSI TERHADAP SENGKETA PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DARI MULAI BAB 1 HINGGA BAB 5 PENUTUP TERMASUK DAFTAR PUSTAKA SILAHKAN MILIKI DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar