BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah - Skripsi Ekonomi Akuntansi
Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia kerja semakin berat dan sangat menuntut profesionalisme dari masing-masing setiap individu yang hendak melangkah ke jenjang tersebut. Tidak jarang dalam dunia kerja terkadang dengan pendidikan yang tinggi saja orang itu tidak bisa sukses atau gagal dalam mencapai karirnya karena begitu banyaknya pesaing-pesaing yang handal dalam lingkungan kerja tersebut, apabila kita tidak bisa mengikuti persaingan tersebut maka bersiap- siaplah untuk kita tertinggal dengan yang lainnya atau pesaing kita. Oleh karena itu fakultas ekonomi program studi akuntansi untuk semua universitas saat ini dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pemahaman ilmu akuntansi, sehingga memiliki nilai tambah dalam dunia kerja.
Oleh karena itu dalam sebuah lembaga pendidikan, para stakeholders atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap jalannya lembaga pendidikan, memegang peranan penting bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan.
Sumberdaya manusia dalam suatu organisasi adalah asset penting yang menentukan bagi tumbuh dan berkembangnya suatu organisasi. Mahasiswa sebagai stakeholders dalam pendidikan tinggi merupakan aset penting yang menentukan dan mencerminkan kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan.Skripsi Ekonomi Akuntansi
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau indeks prestasi kumulatif (IPK) seorang mahasiswa dalam di perguruan tinggi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kondisi sosial ekonomi mahasiswa yang bersangkutan, minat dan kemauan belajar mahasiswa, serta masih banyak faktor lainnya. Namun dalam penelitian ini penulis memilih dua faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi mahasiswa yaitu kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional mahasiswa yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan karena kecerdasan intelektual merupakan kemampuan umum yang membedakan kualitas orang yang satu dengan orang yang lain (Joseph, 1998, hal.8). Kecerdasan intelektual atau Inteligensi adalah kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang untuk menyesuaikan diri secara efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta dipengaruhi oleh faktor genetik (Galton, dalam Joseph, 1998, hal.20). Raven memberikan pengertian yang lain, Ia mendefinisikan
inteligensi sebagai kapasitas umum individu yang nampak dalam kemampuan individu untuk menghadapi tuntutan kehidupan secara rasional (dalam Suryabrata, 1998, hal. 66). Intelligensi lebih difokuskan kepada kemampuannya dalam berpikir. Skripsi Ekonomi Akuntansi
Wechsler seorang ilmuwan dari Amerika mengemukakan bahwa inteligensi adalah kemampuan global yang dimiliki oleh individu agar bisa bertindak secara terarah dan berpikir secara bermakna serta bisa berinteraksi dengan lingkungan secara efisien (dalam Anastasi dan Urbina, 1997, hal. 220).
Faktor yang kedua yakni kecerdasan emosional ternyata lebih banyak memberikan motivasi kepada personal untuk mencari manfaat dan potensi unik mereka, serta mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling dalam, mengubahnya dari apa yang mereka pikirkan menjadi apa yang mereka jalani dalam aktivitas sehari-hari. Emosi berlaku sebagai sumber energi, autentisitas dan semangat manusia yang paling kuat, yang bisa memberikan sumber intuitif bagi mahasiswa.
Disinilah mengundang pro dan kontra dikalangan para ahli Behling (1998, hal.189) mendefinisikan kemampuan kognisi yang diartikan sama dengan kecerdasan intelektual, yaitu kemampuan yang didalamnya mencakup belajar dan pemecahan masalah, menggunakan kata-kata dan simbol. Pengukuran kecerdasan intelektual tidak dapat diukur hanya dengan satu pengukuran tunggal. Para peneliti menemukan bahwa tes untuk mengukur kemampuan kognitif tersebut, yang utama adalah dengan menggunakan tiga pengukuran yaitu kemampuan verbal, kemampuan matematika,
dan kemampuan ruang (Moustafa dan Miller, 2003, hal.5). Pengukuran lain yang termasuk penting seperti kemampuan mekanik, motorik dan kemampuan artistik tidak diukur dengan tes yang sama, melainkan dengan menggunakan alat ukur yang lain. Hal ini berlaku pula dalam pengukuran motivasi, emosi dan sikap (Moustafa dan Miller, 2003, hal.5).
SELENGKAPNYA TERKAIT SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI TERBARU 2012 JUDUL NALISIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP IPK MAHASISWA AKUNTANSI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN (STUDI EMPIRIS) DARI BAB1 HINGGA BAB 5 PENUTUP TERMASUK DAFTAR PUSTAKA SILAHKAN CEK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar