BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Koesmono (2006 : 1) menyebutkan bahwa salah satu masalah nasional
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap
rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar
apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk
menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya
sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama
yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Handoko (2000 : 10) menyatakan, Agar di masyarakat tersedia sumber
daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan
berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang memadai. Kelemahan dalam
penyediaan berbagai fasilitas tersebut akan menyebabkan keresahan sosial yang
akan berdampak kepada keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya
manusia masih rendah baik dilihat dari kemampuan intelektualnya maupun
keterampilan teknis yang dimilikinya. Persoalan yang ada adalah bagaimana dapat
menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Produktivitas kerja merupakan
tuntutan utama bagi perusahaan agar kelangsungan hidup atau operasionalnya
dapat terjamin. Produktivitas suatu badan usaha dapat memberikan kontribusi
kepada pemerintah daerah maupun pusat, artinya dari produktivitas regional
maupun nasional, dapat menunjang perekonomian baik secara makro maupun mikro.
Koesmono (2006 : 2) juga menyebutkan bahwa ; kualitas sumber daya
manusia Indonesia dewasa ini dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia
di beberapa negara anggota-anggota ASEAN nampaknya masih rendah kualitasnya,
sehingga mengakibatkan produktivitas per jam kerjanya masih rendah (menurut World
Development Report, Indonesia pada tahun 2002 produktivitas per pekerja per
jam sebesar 1,84 US $ dan yang tertinggi adalah Singapura 35,91 US $, diikuti
oleh Malaysia 4,71 US $ dan Thailand 4,56 US $). Banyak hal yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja, untuk itu perusahaan harus berusaha menjamin
agar faktor-faktor yang berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja dapat
dipenuhi secara maksimal. Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila
kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta
dengan sempurna.Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Bahwa SDM harus dikelola dengan baik semakin disadari oleh perusahaan, sehingga muncul istilah
manajemen SDM yang bukan saja merupakan sekedar manajemen personel (Personnel Management), melainkan
mencakup tujuan yang lebih luas, yaitu memandang manusia dengan segala
keunikannya dan mempunyai kemampuan untuk berkembang (Tika, 2005 : 24).
Flippo (1984 : 3) menyebutkan bahwa Pembinaan SDM (human resource
development) akan dapat menumbuhkan Sense of Belonging, yaitu rasa memiliki
terhadap perusahaan, loyalitas, dan dedikasi kepada perusahaan, meningkatkan
kerjasama tim, komunikasi antar bagian, dan hubungan antar manusia, sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi kerja dan efektivitas perusahaan
untuk mencapai produktivitas yang tinggi.Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Apabila hal ini sudah disadari dan dihayati, serta rasa
memiliki oleh seluruh SDM sudah tertanam
dalam perusahaan, maka kondisi ini akan memberi semangat dan kekuatan yang
dapat memberdayakan (empower) Sumber
Daya Manusia untuk mewujudkan misi perusahaan melalui kegiatan sehari-hari.
Elliot Jacques (dalam Nimran, 2004: 134) menjelaskan bahwa budaya
organisasi adalah cara berpikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang
dianut bersama oleh semua anggota organisasi, dan para anggota baru harus
mempelajari atau paling sedikit menerimanya sebagian agar mereka diterima
sebagai bagian dari organisasi. Ada tiga hal yang menjadi ciri-ciri dari budaya
organisasi, yaitu : (1) dipelajari, (2) dimiliki bersama, dan (3) diwariskan
dari generasi ke generasi.
Budaya organisasi sering juga disebut budaya kerja, karena tidak
dapat dipisahkan dengan kinerja (performance)
SDM; makin kuat budaya organisasi, makin kuat pula dorongan untuk berprestasi.
Budaya organisasi dapat membantu kinerja karyawan, karena dapat menciptakan
motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya
dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasi. Semakin disadari
bahwa karyawan menjadi sumber daya terpenting dalam suatu organisasi, sehingga
kinerja karyawan sangat menentukan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Kaizen atau perbaikan secara berkelanjutan adalah perbaikan proses
secara terus-menerus untuk selalu meningkatkan mutu dan produktifitas out-put.
Kaizen Pertama kali diperkenalkan oleh Taichi Ohno, mantan Vice President Toyota Motors Corporation. Disamping memperkenalkan
Kaizen, Ohno juga memperkenalkan Just-in-Time pada perusahaan tersebut
(Hardjosoedarmo, 2004 : 147)
Imai (1996:126) penulis kaizen pertama kali menyatakan
keyakinannya bahwa, sebenarnya kaizen tidak hanya berlaku di Jepang, karena pada dasarnya setiap individu maupun
organisasi di negara manapun pasti menginginkan selalu menjadi yang terbaik,
untuk itu perbaikan dan penyempurnaan setiap saat selalu diperlukan, hal ini
berdasarkan arti dari kaizen itu sendiri yaitu perbaikan dan penyempurnaan
terus-menerus dan berkesinambungan. Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Koperasi SAE Pujon adalah termasuk kelompok koperasi produsen
(dalam hal ini Koperasi SAE Pujon adalah produsen susu sapi, sapi perah dan
pakan ternak yang mempunyai konstribusi sebesar 55% pasokan susu se Jawa Timur
bersama 6 koperasi lain yang sejenis) yang berprestasi pada tahun 2006 versi
Deputi VIII Kementrian koperasi dan Unit Usaha Kecil Menengah (Kementrian
KOPERASI dan UMKM) , untuk mencapai prestasi tersebut tentunya diperlukan
kinerja yang tinggi dan disinilah budaya organisasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Budaya organisasi dapat
memberikan motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan
terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasi kepada
karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya dan memperoleh prestasi yang
gemilang. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengambil judul
skripsi tentang : “Pengaruh Budaya
Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan pada Koperasi SAE Pujon Malang” Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Adakah pengaruh yang signifikan variabel-variabel budaya Kaizen
terhadap kinerja karyawan secara simultan?
2.
Adakah pengaruh yang signifikan variabel-variabel budaya Kaizen
terhadap kinerja karyawan secara parsial
?
3.
Diantara variabel-variabel budaya Kaizen itu manakah yang
berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan ?
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Manajemen Keuangan dengan Judul : Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Sae Pujon Kabupaten Malang dari mulai BAB I Hingga BAB V Penutup Silahkan kunjungi Di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar