Contoh Skripsi Informatika Judul Implementasi Pengamanan Basis Data dengan Teknik Enkripsi

Kami ini saya akan membuat postingan Contoh Skripsi Informatika Judul Implementasi Pengamanan Basis Data dengan Teknik Enkripsi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang Masalah
Berbagai organisasi, perusahaan, atau pun pihak – pihak lain telah memanfaatkan teknologi basis data untuk menyimpan dan mengelola data organisasi atau perusahaannya. Saat ini, keamanan terhadap data yang tersimpan dalam basis data sudah menjadi persyaratan mutlak. Pengamanan terhadap jaringan komputer yang terhubung dengan basis data sudah tidak lagi menjamin keamanan data karena kebocoran data dapat disebabkan oleh “orang dalam” atau pihak – pihak yang langsung berhubungan dengan basis data seperti administrator basis data. Hal ini menyebabkan pengguna basis data harus menemukan cara untuk mengamankan data tanpa campur tangan administrator basis data.
Kriptografi dapat digunakan untuk mengamankan data. Oleh karena itu, pengguna basis data membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan keamanan akan data yang disimpannya. Penerapan kriptografi pada Tugas Akhir ini akan difokuskan bagaimana kriptografi dapat mengamankan data sampai pada level baris (row) dan kolom (field) dengan tetap memperhatikan integritas data dan kewenangan setiap pengguna basis data. Algoritma kriptografi yang akan digunakan ialah algoritma kriptografi simetris dan bersifat stream cipher sehingga data hasil enkripsi (cipherteks) mempunyai ukuran yang sama dengan data asli (plainteks). Teknik kriptografi simetris dipilih karena diharapkan dengan algoritma ini proses enkripsi – dekripsi data dapat dilakukan dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
algoritma kriptografi kunci publik (asimetris).
Berdasarkan atas informasi diatas, penulis membuat sebuah implementasi dengan menerapkan metode sistem enkripsi simetris dalam pengamanan login aplikasi program yang dibentuk kedalam Tugas Akhir untuk menyelesaikan studi pada program Sarjana Strata Satu (S1) Sekolah Tinggi Teknik Harapan dengan judul “Implementasi Pengamanan Basis Data dengan Teknik Enkripsi”.

1.2.            Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, identifikasi masalahnya adalah bagaimana merancang suatu perangkat lunak pengenkripsian basis data pada data login yang dapat membantu keamanan aplikasi program dan database.

1.3.            Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
1.      Untuk membuat sistem keamanan login aplikasi program dengan menggunakan enkripsi.
2.      Mempelajari teknik pengamanan enkripsi sebagai lanjutan dari mata kuliah kriptografi sekuriti.

1.4.            Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini :
1.      Perancangan program enkripsi pada login aplikasi program ini menggunakan software visual basic 6.0 dengan memanfaatkan menu *.dll.

2.      Perancangan data login yang diterima adalah tidak ditentukan dan berbentuk karakter tidak numerik.
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Informatika Judul Implementasi Pengamanan Basis Data dengan Teknik Enkripsi Dari mulai BAB I hingga BAB 5 Penutup Termasuk daftar pustaka dan source code program Silahkan kunjungi di sini

Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen Judul ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Suatu kasus pada perusahaan jasa Pelaksana Konstruksi PT MATRIX PRIMATAMA Bandung)

Saya mencoba posting terkait Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen dengan Judul ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Suatu kasus pada perusahaan jasa Pelaksana Konstruksi  PT MATRIX PRIMATAMA Bandung)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
               Potensi usaha jasa konstruksi sangat berperan dalam kegiatan perekonomian, khususnya  dalam kegiatan pembangunan. Baik pembangunan  sarana umum, pembangunan gedung maupun pembangunan lainnya. Dengan adanya industri jasa konstruksi akan memberikan peluang yang besar bagi penyerapan tenaga kerja yang memiliki keahlian dibidang industri jasa konstruksi dan bangunan, dengan tersedianya lapangan pekerjaan maka akan menciptakan pendapatan bagi tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
               Secara prospektif keberadaan industri jasa konstruksi baik skala kecil, menengah, maupun skala besar mempunyai nilai strategik bagi Indonesia, mengingat proporsi perannya cukup besar dan menyangkut banyaknya tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan suatu proyek dan pembangunanan.
                     Dari pernyataan diatas jelas bahwa perusahaan jasa konstruksi memberi dampak positif terhadap perkembangan perekonomian, namun dalam kenyataannya pelaksanaan usaha perusahaan jasa konstruksi memiliki hambatan dan masalah yang dihadapi yang menjadi fenomena umum yang menjadi gambaran bahwa setiap sektor usaha tidak hanya memiliki kelebihan, tetapi banyak kekurangan yang yang ada dalam menjalankan usahanya.
            Menurut Laporan pembinaan Konstruksi “BAPEKIN” dalam sosialisasi Undang-Undang No. 18/1999 dan Peraturan Pelaksanaan jasa konstruksi di Bandung terdapat beberapa fenomena yang terjadi pada Potensi usaha atau Kondisi Jasa Konstruksi Di Indonesia secara umum adalah :
§  Belum terwujudnya mutu konstruksi, ketepatan waktu pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya sebagaimana direncanakan.
§  Rendahnya tingkat kepatuhan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
§  Belum terwujudnya kesejajaran kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam hak dan kewajiban secara adil dan serasi
§  Belum terwujudnya secara optimal kemitraan yang sinergis Antar badan usaha jasa konstruksi, dan Antar badan usaha jasa konstruksi dengan masyarakat
Sumber : Buletin BAPEKIN Edisi ke 6 tahun 2004

            Dari fenomena diatas, terlihat adanya suatu masalah penting yang ada pada industri jasa konstruksi yang mengganggu tingkat kesehatan usaha sehingga secara otomatis akan mengganggu pada keberlangsungan usaha.  Salah satu akibatnya perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas usahanya. Rendahnya produktivitas akan berpengaruh pada keberhasilan usaha sektor industri jasa pada umumnya, sektor usaha akan berjalan lambat, dan jika dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan industri jasa konstruksi akan bangkrut.
Jika hal tersebut dilihat secara nasional di Negara Indonesia, maka tidak akan jauh berbeda keadaannya dengan kondisi industri jasa konsrtuksi yang ada di Jawa Barat. Dimana jasa konsrtuksi memberikan kontribusi yang rendah pada laju pertumbuhan ekonomi regional Jawa Barat, yaitu kurang dari 2% bahkan tidak memberikan kontribusi / dampak positif terhadap industri lainnya hingga tahun 2003. Namun hanya pada tahun 2004 triwulan I mencapai 2.20% dan memberi dampak positif terhadap perkembangan pertumbuhan industri barang kayu dan hasil hutan lainnya. (Syahwier, C A. Pikiran Rakyat, 24 juni 2004 )
               Dari data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Barat, terdapat  500 perusahaan konstruksi yang telah tercatat, baik perusahaan yang berada pada skala kecil, menengah dan perusahan besar. Namun yang tercatat sebagai perusahaan konstruksi yang aktif hanya 25 % saja. Hal tersebut yang menjadi isu menarik mengapa perusahaan jasa cenderung mengalami penurunan dalam menjalankan usaha. Oleh sebab itu, maka penulis melakukan penelitian pada satu perusahaan jasa konstruksi yang ada dikota Bandung untuk membuktikan secara nyata keadaan perusahaan jasa konstruksi seperti halnya fenomena yang terjadi di Indonesia secara nasional.
               Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Suatu organisasi perusahaan perlu mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkannya dengan produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang menghasilkan produk/ jasa serupa. Hal ini menjadi penting agar perusahaan ini dapat meningkatkan daya saing dari produk/ jasa yang dihasilkannya di pasar global yang sangat kompetitif.
Tumbuh kembangnya perusahaan jasa masih diliputi masalah yang cukup potensial yang dapat mengganggu kesehatan usaha, sehingga mengganggu keberhasilan usaha. Randahnya produktivitas akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha perusahaan jasa, dan jika dibiarkan maka akan mengakibatkan perusahaan jatuh bangkrut karena usaha suatu perusahaan tidak selalu dan hanya bergantung pada laba yang diperoleh melainkan pada tingkat produktivitasnya.
Berpijak dari hal diatas, betapa pentingnya pengukuran produktivitas perusahaan. Maka penulis meneliti masalah produktivitas yang terjadi pada perusahaan jasa konstruksi PT Matrix Primatama yang tercatat sebagai perusahaan pelaksana jasa konstruksi tingkat menengah tiga (M3), yaitu usahanya bergerak dalam bidang pelaksanaan jasa pelaksana konstuksi bangunan.
PT Matrix Primatama menetapkan sistem pengukuran produktivitasnya mempertimbangkan beberapa indikator produktivitas, yang pada dasarnya mengacu pada konsep kualitas dari tenaga kerja yang melaksanakan proyek yaitu dari ketepatan menggunakan waktu dan mencapai kuantitas yang menjadi target dengan kualitas yang paling baik. Selain itu tingkat efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya yang tersedia, baik modal kerja mapun penggunaan sumber daya manusia dalam mengorganisir kegiatan pelaksanaan  proyek.
Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian dari laporan keuangan perusahaan selama kurun waktu enam tahun yang dilihat dari laporan rugi laba perusahaan, maka dapat dihitung besarnya produktivitas perusahaan yang dilihat dari sisi input perusahaan atau seluruh biaya yang digunakan dengan besarnya output perusahaan atau laba yang diperoleh perusahaan. Adapun hasil pengolahan data dari perhitungan input dan output tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1
Perkembangan Produktivitas Perusahaan Jasa Pelaksana konstruksi
PT Matrix Primatama periode 2000 – 2005

Tahun
Produktivitas (O/I)
Perkembangan
per tahun
(Laba bersih total / Biaya total )
(%)
2000
0,365
-
2001
0,405
10,95
2002
0,367
-9,38
2003
0,593
61,08
2004
0,094
-84,12
2005
0,105
11,70
Sumber : Data PT Matrix Primatama, diolah
Bila dilihat maka penurunan dan kenaikannya sangat drastis, hal tersebut terjadi karena dalam pelaksanaan proyek kurang memperhatikan tingkat produktivitas dan perkembangan usaha mereka, Perkembangan produktivitas tersebut merupakan gambaran dari produktivitas  dari perusahaan jasa pelaksana konstruksi PT Matrix Primatama setiap tahun secara keseluruhan 
Perkembangan produktivitas diatas merupakan gambaran dari produktivitas dari perusahaan jasa konstruksi dan pengadaan barang PT Matrix Primatama. Penurunan produktivitas ini membawa dampak pada penurunan hasil dari perusahaan jasa konstruksi dan pengadaan barang PT Matrix Primatama, lebih jauhnya akan mengurangi pendapatan dari perusahaan itu sendiri. Sehingga kesejateraannya juga akan menurun.sebagaimana dikemukakan oleh Lipsey (1995:277) mengemukakan bahwa “ Penurunan secara permanen yang terjadi pada pertumbuhan produktivitas akan berakibat gawat. Turunnya pertumbuhan produktivitas mengandung makna bahwa biaya hidup bertambah lebih lambat atau sesungguhnya berkurang”.
Melihat fenomena diatas, tumbuh kembangnya perusahaan jasa masih diliputi masalah yang cukup potensial yang dapat mengganggu kesehatan usaha, sehingga mengganggu keberhasilan usaha. Randahnya produktivitas akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha perusahaan jasa, dan jika dibiarkan maka akan mengakibatkan perusahaan jatuh bangkrut karena usaha suatu perusahaan tidak selalu dan hanya bergantung pada laba yang diperoleh melainkan pada tingkat produktivitasnya.
Vincen Gasverz (2000:22) menyatakan hubungan antara profitabilitas dan produktivitas. “ Jika perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi sedangkan tingkat produktivitasnya rendah, maka yang akan terjadi adalah tingkat profitabilitas tidak akan berlanjut dalam jangka panjang, dalam jangka panjang produktivitas yang rendah akan menggerogoti keuntungan perusahaan”. Masalah yang terjadi dalam internal peusahaan jasa ini harus segera dapat diatasi, karena dalam menghadapi era globalisasi setiap perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa harus memilki kekuatan dalam mengahadapi para pesaing baik domestik maupun asing yaitu dalam hal memberikan kualitas pelayanan jasa yang diberikan pada klien (konsumen) pengguna jasa konstruksi. Untuk mengatasi hal tersebut menurut vincen Gasverz “ tindakan yang harus diambil adalah meningkatkan produktivitas perusahaan”.
Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mencari laba. Namun laba tidak menjamin keberlangsungan suatu usaha sehingga tujuan perusahaan yang nyata adalah survival. Muchdarsyah Sinungan (2000:45-46) menyatakan bahwa “untuk dapat survive maka perusahaan harus memiliki kompas. Untuk memiliki kompas tersebut poerusahaan harus memiliki productivity objective yang diperlukan untuk pengukuran produktivitas”

Untuk lengkap dan jelasnya permasalahan ini tertuang dalam judul : “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Suatu kasus pada perusahaan jasa Pelaksana Konstruksi  PT MATRIX PRIMATAMA Bandung).”
1.2.  Perumusan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan (2000:18) bahwa terdapat tiga faktor mendasar yang mempengaruhi produktivitas suatu perusahaan yaitu:
1.      Investasi sebagai komponen utama berupa modal
2.      Managemen  yang terdiri dari managerial skill dan technical sakill
3.      Tenaga kerja

Menurut Balai Pengembangan Produktivitas dalam Sedarmayanti (2001:71) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas adalah Sikap kerja, Tingkat keterampilan,Hubungan kerja dengan lingkaran pengawasan mutu (Quality Control Circles), Manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, kewiraswastaan
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen Judul ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Suatu kasus pada perusahaan jasa Pelaksana Konstruksi  PT MATRIX PRIMATAMA Bandung) Dari BAB I hingga BAB 5 Penturup Silahkan cek di sini

Contoh Skripsi Manajemen SDM Judul : Analisis Potensi Wilayah Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong di Kecamatan Lubuk Alung kabupaten Padang Pariaman

Contoh Skripsi Manajemen SDM Judul :  Analisis Potensi Wilayah Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong di Kecamatan Lubuk Alung kabupaten Padang Pariaman 
I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Strategi pembangunan peternakan mempunyai prospek yang baik dimasa depan, karena permintaan akan bahan-bahan yang berasal dari ternak akan terus meningkat seiring dengan permintaan jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi sebagai pengaruh dari naiknya tingkat pendidikan rata-rata penduduk (Santosa, 1997).
Pembangunan dan pengembangan tersebut salah satunya adalah pembangunan di bidang pertanian yang meliputi pembangunan di bidang peternakan, peternak dimana salah satu usaha peternakan yang banyak di lakukan oleh masyarakat  di pedesaan adalah beternak sapi potong, yang berbntuk usaha peternakan rakyat.
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diidentifikasi alternatif pola pola pengembangan peternakan rakyat yang mempunyai skala usaha yang ekonomis yang mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga yang cukup memadai. Dalam perspektif kedepan, usaha peternakan rakyat harus mengarah menopang dalam pengembangan agribisnis peternakan, sehingga tidak hanya sebagai usaha sampingan, namun sudah mengarah pada usaha pokok dalam perekonomian keluarga. Dengan kata lain, usaha ternak rakyat diharapkan menjadi pendapatan utama rakyat peternak (paling tidak) dan dapat memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan kelurga peternak, seperti pada kegiatan ekonomi keluarga lainnya dan bahkan mengarah pada usaha peternakan keluarga. (Contoh Skripsi Manajemen SDM)
Usaha pengembangan ternak sapi potong tidak terlepas dari usaha ternak rakyat. Dirjen Peternakan (1998) melaporkan bahwa potensi besar pengembangan peternakan Ruminansia di Indonesia hingga saat ini dan kemungkinan di masa mendatang bersal dari peternakan rakyat (skala usaha kecil). Hal ini ditegakkan lagi dengan laporan Dwi Yanto (2002) yang menyatakan bahwa 99 % produksi sapi bakalandalam negeri dilakukan oleh peternakan rakyat.
Sektor pertanian secara nasional, masih merupakan faktor yang signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena mayoritas penduduk masih memperoleh pendapatan utamanya di sektor ini. Peternakan merupakan salah satu sub-sektor yang terkandung didalamnya, memiliki peranan cukup penting dalam memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara ini.
Salah satu bentuk usaha peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan adalah ternak sapi potong, ini disebabkan karena ternak unggas sedang mengalami virus flu burung, maka sebagian masyarakat takut untuk mengkonsumsi daging unggas dan masyarakat pada saat sekarang ini lebih cenderung untuk memilih daging ternak besar terutama sapi potong. Usaha peternakan sapi potong sekarang ini sudah merupakan suatu usaha yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kelurga ataupun suatu usaha.
Kecamatan Lubuk Alung memiliki luas daerah 111,63 km2 dengan ketinggian tempat 2,50 meter dari permukaan laut, dengan jumlah penduduk sebanyak 36.363 orang (BPS Kabupaten Padang Pariaman)
Berdasarkan berbagai hal diatas, maka dilakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Potensi Wilayah Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong di Kecamatan Lubuk Alung kabupaten Padang Pariaman “ (Contoh Skripsi Manajemen SDM)

B.     Perumusan Masalah
Dari urain diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai Berikut :
1.      Bagaimana potensi SDA di Kecematan Lubuk Alung untuk pengembangan usaha  peternakan sapi potong dimasa mendatang.
2.      Bagaimana potensi SDM di Kecematan Lubuk Alung dalam pemeliharaan sapi potong.
3.      Bagaimana kondisi kelembagaan yang mendukung dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong dimasa mendatang.

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :
1.      Mengetahui potensi SDA di Kecematan Lubuk Alung untuk pengembangan usaha peternakan sapi potong dimasa mendatang.
2.      Mengetahui potensi SDM di Kecematan Lubuk Alung dalam pemeliharaan sapi potong.
3.      Mengetahui kondisi kelembagaan yang mendukung dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong dimasa mendatang.

D.    Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang Kecematan Lubuk Alung sebagai salah satu wilayah alternatif basis pengembangan usaha sapi potong dimasa mendatang, terutama bagi para pengambil keputusan dan para pembuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan.
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Manajemen SDM Judul :  Analisis Potensi Wilayah Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong di Kecamatan Lubuk Alung kabupaten Padang Pariaman  dari Mulai BAB I hingga BAB 5 Penutup Termasuk daftar pustaka dan lampiran Silahkan Cek disini

Contoh Skripsi Akuntansi Judul Analisis Laporan Laba Rugi Departemen Kamar Pada Borneo International Hotel di Samarinda

Kembali saya akan memposting Contoh Skripsi Akuntansi dengan Judul Analisis Laporan Laba Rugi Departemen Kamar Pada Borneo International Hotel di Samarinda


BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Perusahaan yang menghasilkan suatu produk dalam operasionalnya memerlukan informasi mengenai berapa besar jumlah biaya yang digunakan dalam menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan demikian, peran akuntansi menjadi penting untuk mengolah dan memberikan informasi keuangan bagi pimpinan perusahaan, yang akan dipergunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengendalian, dan akhirnya pengambilan keputusan manajemen. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan untuk kemudian hari mengkomunikasikannya kepada berbagai pihak yang berkepentingan agar dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan.

Sehubungan dengan itu, diperlukan suatu sistem akuntansi yang andal dan tidak menyesatkan, sehingga mampu menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus dana dari suatu unit ekonomi kepada para pengambil keputusan. Satu di antara beberapa jenis informasi yang dihasilkan akuntansi, laporan laba rugi departemental. Bagi sebuah hotel, laporan laba-rugi departemen kamar sangat penting untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk perencanaan biaya yang tercermin dalam anggaran biaya, pengendaliannya, serta sebagai masukan untuk pengambilan keputusan keputusan pemasaran. Sebagaimana diketahui, sebuah hotel, apalagi hotel yang tergolong berbintang, biasanya menawarkan berbagai kelas kamar. Masing-masing kelas yang ditawarkan tentu berbeda tarif-nya.

Perbedaan tarif dikarenakan adanya perbedaan fasilitas kamar atau layanan yang diberikan. Artinya, biaya operasi kamar juga bisa berbeda antar kelas kamar. Umumnya pada perusahaan dagang dan manufaktur, secara tradisional komponen biayanya dapat dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu harga pokok penjuakan (untuk perusahaan dagang) atau harga pokok produksi (untuk perusahaan manufaktur), biaya administrasi & umum serta biaya pemasaran. Sedangkan pada industri perhotelan, dipergunakan standar atau sistem akuntansi tersendiri yang disebut dengan Uniform System of Account for Hotel (USAH), yang pengelompokan biayanya berbeda pula, sebagaimana tercermin dalam laporan laba rugi, yaitu biaya departemental (departemental expenses), biaya yang tidak didistribusikan (undistributed expenses) dan seterusnya. Dengan lain perkataan, berdasarkan USAH, akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Artinya setiap departemen atau divisi hotel melaporkan hasil operasinya selama periode tertentu, termasuk departemen kamar atau room department yang tugasnya adalah mengelola penjualan kamar-kamar hotel.

Pendapatan departemen kamar diperoleh dari penyediaan kamar akomodasi (room sale) merupakan penjualan utama (primary sale) bagi industri perhotelan. Untuk kepuasan tamu, juga disediakan makanan dan minuman serta jasa lainnya seperti fasilitas telpon, facsimail dan fasilitas perkantoran lainnya (business center) serta laundry, sehingga terjadilah penjualan jasa ikutan (drived sale). Selain ditawarkan kepada tamu, hotel menawarkan berbagai jasa ikutan tersebut kepada konsumen umum, yang merupakan penjualan bebas (independent sale) Menurut USAH, ada tiga kelompok biaya yang mengurangi total pendapatan, hingga menghasilkan laba/rugi sebelum pajak sebuah usaha perhotelan, yaitu biaya departemental, biaya yang tidak didistribusikan (Undistributed Expenses) dan biaya tetap. Dalam biaya departemen (department expenses), umumnya terkandung dua kelompok biaya, yaitu harga pokok (cost of sales) dan biaya operasi.

Khusus pada departemen kamar, tidak terdapat unsur harga pokok, tetapi hanya biaya operasi, karena itu pula pada Borneo International Hotel, Room Departement Expenses, terdiri dari dua kelompok biaya, yaitu biaya tenaga kerja (gaji dan biaya lainnya yang terkait), serta biaya operasional lainnya.

Dalam rangka penyediakan kamar-kamar akomodasi, Borneo Intenational Hotel membagi beberapa jenis/kelas kamar, yatu: Superior Room, Deluxe Room, Eecutive Club Room, Suite dan President Suite. Masing-masing jenis kamar berbeda tarifnya, mengingat fasilitas yang diberikan juga berbeda dan biaya operasional juga berbeda, sehingga pada akhirnya masing masing kamar memberikan konstribusi laba departemen kamar yang mungkin berbeda. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, guna mengetahui alokasi biaya masing-masing jenis kamar dan konstribusinya terhadap laba departemen, maka diambil judul penelitian ini: “Analisis Laporan Laba Rugi Departemen Kamar Pada Borneo International Hotel di Samarinda”.

B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: “Berdasarkan analisis laporan laba rugi Departemen Kamar, jenis kamar mana pada Borneo International Hotel yang memberikan konstribusi laba departemen kamar yang terbesar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui pendapatan dan biaya operasional penjualan setiap jenis kamar yang ditawarkan Borneo International Hotel
2) Mengetahui konstribusi masing-masing jenis kamar terhadap laba departemen?

Sedangkan manfaat dari penelitian ini, antara lain diharapkan:
1) Sebagai informasi bagi penulis tentang akuntansi perhotelan, sekaligus meningkatkan pengetahuan akuntansi di bidang bisnis perhotelan.
2) Sebagai informasi bagi manajemen hotel dalam rangka perencanaan dan pengendalian biaya dan pengambilan keputusan bisnis di bidang perhotelan.
3) Sebagai referensi untuk penelitian lebih jauh.

Selengkapnya Terkait Contoh Skripsi Akuntansi Judul Analisis Laporan Laba Rugi Departemen Kamar Pada Borneo International Hotel di Samarinda dari BAB I hingga BAB 5 Penutup termasuk daftar pustaka Silahkan Kunjungi di sini

Contoh Skripsi Manajemen Ekonomi Judul Analisis Penggunaan Selebritis Sebagai Endorser Terhadap Brand Assosiation Produk Jamu Tolak Angin Sido Muncul

Contoh Skripsi Manajemen Ekonomi Judul Analisis Penggunaan Selebritis Sebagai Endorser Terhadap Brand Assosiation Produk Jamu Tolak Angin Sido Muncul

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Trend hidup masyarakat dalam bidang pengobatan agaknya sudah mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada obat-obat kimia.banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah harga obat-obat kimia yang semakin mahal. Gaya hidup “back to nature” ini membuat persaingan bisnis jamu menjadi semakin ketat,banyak produsen jamu berlomba-lomba untuk dapat memenangkan persaingan dan memperoleh konsumen atau pangsa pasar baru. Penggunaan media-media baik melalui media cetak (surat kabar,majalah,tabloid) maupun media elektronik (televisi,radio) serta media internet akan dimanfaatkan secara optimal guna mengembangkan usaha atau bisnisnya. Contoh Skripsi Manajemen Ekonomi
Persaingan dunia usaha yang semakin ketat khususnya dalam bidang pengobatan mengharuskan para produsen jamu bersaing di pasar untuk mempertahankan produknya. Pemasaran yang terjadi saat ini merupakan pertempuran persepsi konsumen dan bukan lagi sekedar pertempuran produk. Produk yang memiliki kualitas, model dan features yang relatif sama dapat memiliki kinerja yang berbeda da pasar, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi di benak konsumen. Salah satu aset yang dapat digunakan untuk membangun persepsi adalah merek (brand). Menurut Kotler (1997),  merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Setiap pemain pasar dituntut untuk bisa memperlihatkan identitas produknya (merek) dibanding dengan pesaing. Basis pembeda ini sangat penting karena basis pembeda  ini akan digunakan konsumen untuk memilih suatu merek daripada produk yang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekankan basis pembeda adalah melalui brand association. Brand association adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek (Aaker, 1991: 109).
Brand association sebagai salah satu bagian dari brand equity dapat menjadi pijakan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dan dapat meningkatkan loyalitas konsumen pada merek tersebut. Perusahaan juga dapat menggunakan brand association untuk menetapkan positioning produknya.Contoh Skripsi Manajemen Ekonomi
Asosiasi-asosiasi terhadap suatu merek (brand association) jumlahnya sangat banyak, tetapi tidak semuanya mempunyai makna yang berarti. Kumpulan asosiasi yang mempunyai makna akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut brand image (Aaker, 1991 : 109). Brand image yang positif adalah berbagai asosiasi merek sesuai harapan pemilik merek. Tentunya untuk mendapatkan brand image positif sesuai harapan pemiliknya, harus dilakukan upaya untuk mengarahkan persepsi-persepsi yang diharapkan muncul dan terkait dengan merek tersebut. Persepsi-persepsi yang diharapkan itu harus, dikomunikasikan secara konsisten di benak target pasar.
Keadaan tersebut disadari benar oleh produsen jamu Tolak Angin Sidomuncul. Oleh sebab itu PT. Sidomuncul melakukan basis pembeda dengan brand association yaitu melalui penggunaan selebritis sebagai endorser. PT. Sidomuncul gencar dalam melakukan strategi komunikasinya yaitu dengan mengadakan kampenye iklan di televisi untuk mempromosikan produk mereka dan sekaligus juga menggarap pasar menengah atas.
Perubahan yang cukup besar dan melawan arus telah dilakukan oleh PT. Sido Muncul dengan mencoba menggarap pasar menengah keatas melalui perubahan strategi komunikasi. Pada bulan juli tahun 2001 PT. Sido Muncul mengeluarkan iklan Tolak Angin versi “Orang Pintar”. Pesan yang disampaikan melalui slogannya “orang pintar minum Tolak angin” sangat terlihat jelas ditunjukkan untuk pasar menengah atas. Perubahan strategi komunikasi dilakukan dengan cara mengganti bintang iklannya yang lebih menyasar segmen menengah kebawah seperti Nunung,doyok dan Polo dengan Sophia Latjuba sebagai endorser. Konsep iklan juga dirubah jika sebelumnya iklan Tolak Angin lebih bertema lelucon, diubah dengan mulai menampilkan modernisasi pabrik dan informasi bahwa Tolak Angin juga ada di luar negeri. Pemilihan Sophia Latjuba sebagai endorser jamu Tolak Angin berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh PT. Sido muncul. Artis Sophia Latjuba dianggap dapat diterima oleh semua kalangan baik kalangan atas maupun kalangan bawah, selain itu Sophia juga merupakan sosok wanita indo yang modern hal ini dimaksudkan untuk mempengaaruhi konsumen dimana kultur orang Indonesia yang masih westrn minded.untuk semakin merangkul kalangan menengah atas PT. Sido Muncul menggunakan Rhenald Kasali, Wynne Prakusya dan Setiawan Djodi sebagai endorser Tolak Angin versi “orang pintar”. Contoh Skripsi Manajemen Ekonomi
Pemilihan selebriris sebagai endorser harus dipehatikan oleh pemasar untuk dapat menyelaraskan citra artis dengan citra produk. Ada banyak faktor yang menentukan sukses tidaknya sebuah produk, namun penggunaan artis memang bisa menjadi salah satu faktor terutama sifatnya sebagai endorser atau pendorong agar konsumen mau membeli. Penggunaan selebritis sebagai bintang iklan bertujuan untuk memperoleh perhatian dari masyarakat yang pada akhirnya akan mendatangkan tanggapan positif. Dalam pandangan masyarakat kita, selebritis masih dianggap menjadi seorang panutan dalam penggunaan produk dan sangat dikagumi. Penelitian membandingkan bahwa dampak pengiklanan dengan atau tanpa selebritis ditemukan dengan keberadaan selebritis tersebut mempunyai nilai positif (Schiffman,1997). Model iklan yang menarik dan populer bisa menambah kepercayaan akan produk,yang pada akhirnya mampu “memaksa” khalayak sasaran untuk membeli (menurut riset John S. Coulson,patner communication workshop,Inc,dalam buku manajemen periklanan Rhenald Kasali). Data menunjukkan dari perubahan iklan yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul mampu menaikan tingkat penjualan,yaitu dalam tempo empat sampai lima bulan terjadi kenaikan dari 1,5 juta sachet menjadi 6 juta sachet (Manajemen juli 2002:13). Contoh Skripsi Manajemene Ekonomi
Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam menentukan sikap atau pilihan akan produk-produk yang ditawarkan. Sehingga strategi komunikasi yang disampaikan lewat iklan harus dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian masyarakat. Mengingat iklan pada dasarnya adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media yang ditujukan pada sebagian atau seluruh masyarakat. (Kasali,1992). Iklan merupakan salah satu jalan menuju pangsa pikiran konsumen, sehingga periklanan sangat penting karena faktor pendeknya daya ingat manusia. Konsumen selalu dijejeli dengan berbagai informasi baru,sehingga harus selalu dilakukan suatu usaha yang dapat membuat produk perusahaan selalu diingat oleh konsumen. Sehingga citra produk yang ingin disampaikan oleh perusaahaan lewat iklan sesuai dengan citra produk yang dipersepsi oleh konsumen. Dengan perubahan besar yang dilakukan PT. Sido Muncul dengan mengganti bintang iklan yang dianggap konsumen sebagai panutan kelas atas apakah akan saangat berdampak positif.

1.2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen jamu Tolak Angin di Salatiga. Alasan dipilihnya kota salatiga sebagai obyek penelitian adalah:
1.Untuk memudahkan penelitian, karena obyek berada dalam satu wilayah.
2.Untuk memudahkan penelitian dan menyingkat waktu dalam pengambilan sample   karena obyek bersifat homogen.

1.3.   Sekilas tentang produk Tolak Angin

Tolak Angin terbuat dari ramuan asli Indonesia yang pertama kali diresepkan tahun 1930 dan di produksi secara masal mulai tahun 1951. Tolak Angin baik digunakan untuk mengatasi masuk angin dan gejala-gejalanya seperti demam, pusing, tenggorokan kering, perut mual, kembung, sakit perut, badan terasa panas dingin dan mata berair. Dapat juga digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh saat bekerja keras,begadang atau melakukan perjalanan jauh. Contoh Skripsi Manajemene Ekonomi

1.4.   Masalah Penelitian


Dengan mengetahui latar belakang masalah diatas maka timbul masalah penelitian yang perlu diteliti lebih mendalam, yaitu “Analisis Penggunaan Selebritis Sebagai Endorser Terhadap Brand Assosiation Produk Jamu Tolak Angin Sido Muncul”. 
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Manajemen Ekonomi Judul Analisis Penggunaan Selebritis Sebagai Endorser Terhadap Brand Assosiation Produk Jamu Tolak Angin Sido Muncul Dari BAB I hingga BAB V penutup Silahkan cek di sini

Contoh Skripsi Atministrasi Niaga Judul :Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang

Postingan ini ada Contoh Skripsi Atministrasi Niaga dengan Judul :Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Contoh Skripsi Atministrasi Niaga
          Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu dinamik dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar.
Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan yang ingin dicapai. sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi. Sisi pertama adalah komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan. Masing-masing komunikasi tersebut mempunyai polanya masing-masing.
 Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan intensitas komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.
Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik. Dan sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal.
Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan dan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.-Contoh Skripsi Atministrasi Niaga
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang merupakan salah satu organisasi formal di lingkungan aparatur pemerintah yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan khususnya kota Palembang. Program-program kerja yang dirancang bertujuan untuk menmpromosikan dan melindungi bidang kepariwisataan yang merupakan aset negara yang sangat penting sehingga sangat diharapkan kinerja yang optimal yang dapat diwujudkan melalui peranan komunikasi yang efektif supaya dapat memenuhi peran dan fungsinya sebagai aparat pemerintah yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara ini.-Contoh Skripsi Atministrasi Niaga
Melihat pengaruh yang sangat penting antara proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi khususnya komunikasi interpersonal antar pegawai dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan berikut :
  1.  Masih kurangnya komunikasi interpersonal yang terjadi antar pegawai.
  2. Masih banyak ditemukan kendala atau hambatan-hambatan dalam melakukan komunikasi interpersonal.
  3. Kurang optimalnya kinerja pegawai akibat buruknya proses komunikasi interpersonal yang terjadi.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang ?”.

1.3 Pembatasan Masalah
1.      Penelitian dibatasi pada permasalahan komunikasi interpersonal yang terjadi pada pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.
2.      Hanya terbatas pada pegawai di lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan  Kota Palembang.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
            Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal antar pegawai.
2.      Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi selama proses komunikasi interpersonal.

3.      Untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai akibat pengaruh proses komunikasi interpersonal.
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Atministrasi Niaga dengan Judul :Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang Selengkapnya dari Mulai BAB I Hingga BAB 5 silahkan kuncungi di sini

Contoh Skripsi Manajemen Keuangan Judul : Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Sae Pujon Kabupaten Malang

Kembali lagi saya akan memposting karya ilmiyah Contoh Skripsi Manajemen Keuangan dengan Judul : Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Sae Pujon Kabupaten Malang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Koesmono (2006 : 1) menyebutkan bahwa salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Handoko (2000 : 10) menyatakan, Agar di masyarakat tersedia sumber daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang memadai. Kelemahan dalam penyediaan berbagai fasilitas tersebut akan menyebabkan keresahan sosial yang akan berdampak kepada keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya manusia masih rendah baik dilihat dari kemampuan intelektualnya maupun keterampilan teknis yang dimilikinya. Persoalan yang ada adalah bagaimana dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Produktivitas kerja merupakan tuntutan utama bagi perusahaan agar kelangsungan hidup atau operasionalnya dapat terjamin. Produktivitas suatu badan usaha dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah maupun pusat, artinya dari produktivitas regional maupun nasional, dapat menunjang perekonomian baik secara makro maupun mikro.
Koesmono (2006 : 2) juga menyebutkan bahwa ; kualitas sumber daya manusia Indonesia dewasa ini dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di beberapa negara anggota-anggota ASEAN nampaknya masih rendah kualitasnya, sehingga mengakibatkan produktivitas per jam kerjanya masih rendah (menurut World Development Report, Indonesia pada tahun 2002 produktivitas per pekerja per jam sebesar 1,84 US $ dan yang tertinggi adalah Singapura 35,91 US $, diikuti oleh Malaysia 4,71 US $ dan Thailand 4,56 US $). Banyak hal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, untuk itu perusahaan harus berusaha menjamin agar faktor-faktor yang berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja dapat dipenuhi secara maksimal. Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta dengan sempurna.Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Bahwa SDM harus dikelola dengan baik semakin disadari  oleh perusahaan, sehingga muncul istilah manajemen SDM yang bukan saja merupakan sekedar manajemen personel (Personnel Management), melainkan mencakup tujuan yang lebih luas, yaitu memandang manusia dengan segala keunikannya dan mempunyai kemampuan untuk berkembang (Tika, 2005 : 24).
Flippo (1984 : 3) menyebutkan bahwa Pembinaan SDM (human resource development) akan dapat menumbuhkan Sense of Belonging, yaitu rasa memiliki terhadap perusahaan, loyalitas, dan dedikasi kepada perusahaan, meningkatkan kerjasama tim, komunikasi antar bagian, dan hubungan antar manusia, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi kerja dan efektivitas perusahaan untuk mencapai produktivitas yang tinggi.Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Apabila hal ini sudah disadari dan dihayati, serta rasa memiliki  oleh seluruh SDM sudah tertanam dalam perusahaan, maka kondisi ini akan memberi semangat dan kekuatan yang dapat memberdayakan (empower) Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan misi perusahaan melalui kegiatan sehari-hari.
Elliot Jacques (dalam Nimran, 2004: 134) menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah cara berpikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi, dan para anggota baru harus mempelajari atau paling sedikit menerimanya sebagian agar mereka diterima sebagai bagian dari organisasi. Ada tiga hal yang menjadi ciri-ciri dari budaya organisasi, yaitu : (1) dipelajari, (2) dimiliki bersama, dan (3) diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya organisasi sering juga disebut budaya kerja, karena tidak dapat dipisahkan dengan kinerja (performance) SDM; makin kuat budaya organisasi, makin kuat pula dorongan untuk berprestasi. Budaya organisasi dapat membantu kinerja karyawan, karena dapat menciptakan motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasi. Semakin disadari bahwa karyawan menjadi sumber daya terpenting dalam suatu organisasi, sehingga kinerja karyawan sangat menentukan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Kaizen atau perbaikan secara berkelanjutan adalah perbaikan proses secara terus-menerus untuk selalu meningkatkan mutu dan produktifitas out-put. Kaizen Pertama kali diperkenalkan oleh Taichi Ohno, mantan Vice President Toyota Motors Corporation. Disamping memperkenalkan Kaizen, Ohno juga memperkenalkan Just-in-Time pada perusahaan tersebut (Hardjosoedarmo, 2004 : 147)
Imai (1996:126) penulis kaizen pertama kali menyatakan keyakinannya bahwa, sebenarnya kaizen tidak hanya berlaku di Jepang,  karena pada dasarnya setiap individu maupun organisasi di negara manapun pasti menginginkan selalu menjadi yang terbaik, untuk itu perbaikan dan penyempurnaan setiap saat selalu diperlukan, hal ini berdasarkan arti dari kaizen itu sendiri yaitu perbaikan dan penyempurnaan terus-menerus dan berkesinambungan. Contoh Skripsi Manajemen Keuangan
Koperasi SAE Pujon adalah termasuk kelompok koperasi produsen (dalam hal ini Koperasi SAE Pujon adalah produsen susu sapi, sapi perah dan pakan ternak yang mempunyai konstribusi sebesar 55% pasokan susu se Jawa Timur bersama 6 koperasi lain yang sejenis) yang berprestasi pada tahun 2006 versi Deputi VIII Kementrian koperasi dan Unit Usaha Kecil Menengah (Kementrian KOPERASI dan UMKM) , untuk mencapai prestasi tersebut tentunya diperlukan kinerja yang tinggi dan disinilah budaya organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Budaya organisasi dapat memberikan motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya dan memperoleh prestasi yang gemilang. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengambil judul skripsi tentang : “Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan pada Koperasi SAE Pujon Malang” Contoh Skripsi Manajemen Keuangan

1.2  RUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Adakah pengaruh yang signifikan variabel-variabel budaya Kaizen terhadap kinerja karyawan secara simultan?
2.      Adakah pengaruh yang signifikan variabel-variabel budaya Kaizen terhadap  kinerja karyawan secara parsial ?

3.      Diantara variabel-variabel budaya Kaizen itu manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan ?
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Manajemen Keuangan dengan Judul : Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Sae Pujon Kabupaten Malang dari mulai BAB I Hingga BAB V Penutup Silahkan kunjungi Di sini 

Contoh Skripsi Akuntansi Judul : Pendapatan bagi hasil dan perlakuan akuntansinya Pada bank syariah (studi kasus pada pt bank muamalat indonesia cabang malang)

Saya mencoba posting Contoh Skripsi Akuntansi dengan Judul : Pendapatan bagi hasil dan perlakuan akuntansinya   Pada bank syariah (studi kasus pada pt bank muamalat indonesia cabang malang)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Ratusan tahun sudah ekonomi dunia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua perjanjian di bidang ekonomi dikaitkan dengan bunga. Banyak negara yang telah dapat mencapai kemakmurannya dengan sistem bunga ini di atas kemiskinan negara lain sehingga terus-menerus terjadi kesenjangan. Pengalaman di bawah dominasi perekonomian dengan sistem bunga selama ratusan tahun membuktikan ketidak mampuannya untuk menjembatani kesenjangan ini. Di dunia, di antara negara maju dan negara berkembang kesenjangan itu semakin lebar, sedang di dalam negara berkembang kesenjangan itupun semakin dalam.
Meskipun tidak diakui secara terus terang tetapi disadari sepenuhnya bahwa sistem ekonomi yang berbasis kapitalis dan interest base serta menempatkan uang sebagai komoditi yang diperdagangkan bahkan secara besar-besaran ternyata memberikan implikasi yang serius terhadap kerusakan hubungan ekonomi yang adil dan produktif. Atorf (1999) mengemukakan bahwa krisis nilai tukar yang terjadi pada pertengahan 1997 telah membuat perbankan nasional mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Hal tersebut ditandai dengan besarnya hutang dalam valuta asing yang melonjak, tingginya non performing loans, dan menurunnya permodalan bank. Kondisi tersebut diperburuk lagi dengan suku bunga yang meningkat tajam sejalan dengan kebijakan moneter untuk meredam gejolak nilai tukar, sehingga banyak bank
yang mengalami negative spread. Kondisi perbankan yang sangat parah tesebut terutama sebagai akibat dari pengelolaan bank yang tidak berhati-hati. Di pihak lain terdapat pandangan dari para ahli bahwa penerapan sistem bunga telah memperparah terpuruknya sistem perbankan nasional. Contoh Skripsi Akuntansi
Banyaknya fakta yang menggambarkan kesenjangan yang terjadi akibat diterapkannya sistem bunga, menjadikan kita  dapat berfikir bahwa sistem bunga yang masih berlaku saat ini  harus diganti dengan sistem lain yang dapat memberikan manfaat yang lebih baik serta mempunyai kontribusi positif  guna membangun perekonomian yang sejahtera. Salah satu sistem alternatif tersebut adalah sistem perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil yang beroperasi berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam.
Dasar pemikiran pengembangan bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah untuk memberikan pelayanan jasa kepada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak dapat dilayani oleh perbankan yang sudah ada, karena bank-bank tersebut menggunakan sistem bunga. Dalam menjalankan operasinya, bank syariah tidak mengenal konsep bunga uang dan tidak mengenal peminjaman uang tetapi yang ada adalah kemitraan/kerjasama (mudharabah dan musyarakah) dengan prinsip bagi hasil, sementara peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa adanya imbalan apapun. Sehingga dalam operasinya dikenal beberapa produk bank syariah antara lain produk dengan prinsip mudharabah dan musyarakah. Prinsip mudharabah dilakukan dengan menyepakati nisbah bagi hasil atas keuntungan yang akan diperoleh sedangkan kerugian yang timbul menjadi resiko pemilik dana sepanjang tidak ada bukti bahwa pihak pengelola tidak melakukan kecurangan. Prinsip musyarakah adalah perjanjian antar pihak untuk menyertakan modal dalam suatu kegiatan ekonomi dengan pembagian keuntungan atau kerugian sesuai nisbah yang disepakati (Antonio, 2004). Contoh Skripsi Akuntansi
Perkembangan lembaga keuangan yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil tidak terlepas dari adanya legalitas hukum dalam bentuk undang-undang perbankan no.7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998. Undang-undang ini mengizinkan lembaga perbankan menggunakan prinsip bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk beroperasi dengan dual system, yaitu beroperasi dengan sistem bunga dan bagi hasil, sebagaimana dipraktekkan oleh beberapa bank di Indonesia. Selain adanya beberapa peraturan yang telah ditetapkan untuk operasionalisasi bank syariah, saat ini juga telah dibentuk seperangkat aturan yang mengatur tentang perlakuan akuntansi bagi transaksi-transaksi khusus yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah, yaitu dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 59 tentang akuntansi perbankan syariah.
Sebagaimana diketahui bahwa bank syariah mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1992 sejalan dengan diberlakukannya undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Bank syariah di Indonesia sebetulnya bisa dikatakan relatif masih baru dan sedang dalam proses pemantapan diri  terutama dalam aspek manajemen intern dan pembentukan image kepada masyarakat. Karena keberadaannya yang masih baru ini, masyarakat secara umum belum mengenal bank syariah dengan baik dan lengkap.
Suryo (2003) mengemukakan bahwa maraknya perbankan Islam di duniapun bukan tanpa kecaman. Justru kecaman itu datang dari para ilmuan Islam sendiri. Mereka berpendapat bahwa bank-bank Islam dalam menyelenggarakan transaksi-transaksi perbankan syariah justru telah melaksanakannya bertentangan dengan kata-kata dan semangat dari ketentuan syariah. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha bank-bank Islam tersebut telah menimbulkan masalah moralitas. Sehingga yang perlu dipertanyakan apakah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha bank-bank Islam tersebut yang notabene bermaksud untuk menghindarkan pemungutan bunga dan bermaksud agar para pihak memikul masalah bersama, memang telah diselenggarakan sesuai dengan tujuan tersebut ataukah dalam pelaksanaannya ternyata hanya sekedar penggantian istilah belaka.-Contoh Skripsi Akuntansi
1.2  Perumusan masalah
Berdasarkan  latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Apakah prinsip-prinsip operasionalisasi bank syariah telah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
2.      Bagaimanakah perlakuan akuntansi pada PT BMI?

3.      Apakah perlakuan akuntansi pada PT BMI dapat memenuhi ketentuan PSAK No. 59 tentang akuntansi perbankan syariah?
Selengkapnya terkait Contoh Skripsi Akuntansi Judul : Pendapatan bagi hasil dan perlakuan akuntansinya   Pada bank syariah (studi kasus pada pt bank muamalat indonesia cabang malang) Dari Mulai BAB I Hingga BAB V termasuk daftar pustaka, Silahkan kunjung langsung di sini

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...